Halaman

    Social Items

forum jublegan timbang dolan

BackDoor
Catatan Proses
FORUM JUBLEGAN TIMBANG DOLAN
GENERASI MUDA PANDANSARI
"Menertawai Diri Sendiri"

Momen Pemilihan Kepala Desa Pandansari atau Pilkades sudah lewat. Tetapi pada minggu malam 1 Juli 2007, puluhan kepala berduyun-duyun berkumpul di pelataran rumah Amin Noorohman. Bukan untuk demonstrasi menolak hasil pilkades, apalagi menuntut diadakan pemilihan ulang. Mereka berkumpul dalam rangka hajatan dadakan, masih berbau politik desa tetapi dengan bentuk dan substansi acara yang berbeda.

Acara ini dikemas dalam bentuk Forum Jublegan Timbang Dolan, sebuah forum yang sudah berkali-kali diadakan di Pandansari terutama di Curugawu. Sebuah Forum yang mencoba untuk mengadakan pendidikan dan pemberdayaan warga desa Pandansari terutama generasi mudanya. Forum ini menggunakan format metode yang santai dan dialogis, dengan keanggotaan yang bebas tidak terikat. Sehingga peserta tidak merasa digurui apalagi dipaksa. Forum ini merespon setiap perkembangan sosial politik global, tetapi bergerak dalam tataran lokal. Sehingga dialog yang dilakukan tidak mengawang-awang tanpa pijakan.

Pada FJTD kali ini, judul yang diangkat adalah "Menertawai Diri Sendiri". Kenapa menertawai diri sendiri? Judul ini berkaitan dengan proses Pilkades di Pandansari yang dilaksanakan pada Sabtu 23 Juni 2007.

Desa Pandansari merupakan sebuah desa yang memiliki potensi sumber daya manusia yang besar. Ada yang sudah tergali dan banyak yang masih terpendam. Hal ini terbukti dengan beberapa generasi mudanya yang menjadi tokoh di berbagai bidang. Ada yang jadi anggota DPRD Kabupaten Banyumas, anggota KPUD Banyumas, ada yang jadi Wartawan baik TV maupun Cetak. Sementara yang lain menjadi gitaris band, jadi filmmaker, dan banyak potensi lain yang belum ditemukan asal-usulnya.

Dengan segala "keunggulan"nya, menjadi lucu ketika Pandansari ternyata dipimpin oleh Kepala Desa yang tidak memiliki integritas dan moralitas pemimpin. Sehingga desa mengalami stagnasi tanpa perkembangan yang menggembirakan. Dengan kondisi real tersebut, pegiat FJTD mengusung nama lain dalam pemilihan kepala desa 23 Juni kemarin. Sosok yang berkompeten , dan memiliki integritas pribadi yang tinggi. yaitu Tarwan Abdulah Irfan.

Dengan personil Team Pemenangan yang berisi para intelektual mumpuni, lebih-lebih berasal dari golongan NU dan Muhammadiyah. Menurut kalkulasi politik rasional, calon yang diusung FJTD seharusnya menang mutlak. Tapi kenyataan berbicara lain, calon ini hanya mengantongi urutan kedua dari tiga calon yang berpartisipasi. Selisih 100 lebih suara dengan kepala Desa lama yang mencalonkan diri lagi.

Dengan demikian menjadi keharusan untuk kita "menertawai diri sendiri". Bukan untuk menghindar dan lari dari kenyataan. Tapi mencoba berrefleksi terhadap diri sendiri, mencoba memikirkan proses yang lalu dan kemudian menentukan langkah ke depan yang lebih baik. Dan oleh karena itu Forum ini diberi judul Menertawai Diri Sendiri.

Sebelum acara dimulai diputarkan film proses Pilkades Kemarin. Disajikan ketika Bapak Tarwan menyampaikan Visi dan Misinya. Pak Tarwan merupakan satu-satunya calon yang mempunyai Visi dan Misi, calon yang lain hanya mengobral gambar dan duit. Dan bahkan ada calon yang tidak bisa berpidato, lucu memang.

Setelah pemutaran Film selesai, acara dibuka oleh Amin Yosef sebagai wakil ketua Forum. Dengan bahasa yang kocak, Yosef menyampaikan urutan acara. Dari pembukaan sampai acara "inti" yaitu makan-makan. Menurut Yosef acara ini diadakan bukan untuk mengenang kesedihan kita atas kekalahan yang lalu, tetapi merupakan bukti kerja keras kita kemarin. Dan semoga dapat menjadi hikmah bagi kita sekalian.

Acara yang pertama adalah Pembukaan, yang dibuka dengan bacaan surat Al Fatihaah.

Yang kedua adalah sambutan dari Sohibul Bait, disampaikan oleh Slamet Ibnu Anshori selaku sekretaris Forum.
Dalam sambutannya Slamet IA menyampaikan bahwa kita jangan sampai menjadi generasi yang apatis terhadap permasalahan dan kejadian-kejadian penting di Desa Pandansari. Kita merupakan bagian integral dai Masyarakat desa sehingga harus berpartisipasi secara aktif dalam setiap kegiatan didesa termasuk Pilkades yang lalu. dan semoga forum ini dapat dijadikan media pembelajaran sehingga dapat memberi manfaat kepada kita sekalian.

Acara ketiga adalah sambutan dari Bapak Sujud Ashari selaku Ketua Team Pemenangan Tarwan.
Pak Sujud memohon maaf terhadap banyak pihak atas kinerja teamnya yang tidak dapat memenangkan pak Tarwan dalam kursi Kepala Desa Pandansari. Menurutnya ini merupakan wujud demokrasi, dan tidak usah menimbulkan dendam. karena demokrasi bukan buatan Alloh SWT tetapi buatan manusia sehingga kita harus menyikapinya dengan wajar, tidak usah ada dendam. Semoga kita selalu diberi rahmat dan hidayah-Nya.

Acara berikutnya adalah Pidato Kekalahan oleh Pak Amin Noorohman sang Ketua Forum.
Pak Amin menyatakan bahwa forum ini bukan untuk mengaduk-aduk dendam tapi merupakan sebuah refleksi. untuk masa depan yang lebih baik. kekalahan merupakan takdir tidak usah ditangisi tetapi menjadi bahan untuk melangkah ke arah yang lebih baik.
kemudian Pak Amin membacakan Pidato Kekalahan Tarwan dengan mimik dan penghayatan yang tinggi, sehingga peserta forum seolah-olah terbius oleh lantunan kata-kata pak Amin, bahkan tidak sedikit yang menitikan air mata. mungkin mengenang perjuangannya kemarin.

setelah selesai pembacaan Pidatonya, acara dilanjutkan dengan slametan yang didahului doa oleh Bapak Sujud.

Semoga proses-proses seperti ini dapat menjadi media pembelajaran alternatif untuk dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi Desa Pandansari, dan Bangsa Indonesia pada umumnya.

Bukan hanya seorang pemimpin yang dapat membawa perubahan tetapi KITA BERSAMA.

No comments