untuk seorang pengecut, yang selalu lari dari masalah
yang akhirnya terpojok, dipojokkan
untuk aku
untuk sebuah kejujuran yang seringkali tersembunyi, disembunyikan
Benarkah kita manusia?
saat wajah-wajah hilang entah dimana
dan segala rupa perhiasan dilekatkan, wajah ku - wajah kita belum juga ketemu
lalu apa manusia yang tanpa wajah?
atau kita hanya burung-burung manyar
yang tak pernah lelah membangun sarangnya untuk memikat betinanya
berkali-kali, sama
untuk yang penakut
yang selalu sembunyi dalam topeng-topeng kemunafikan
untuk aku
untuk menjadi manusia
karena aku bukan burung burung manyar
No comments