Halaman

    Social Items

surat untuk seorang kawan

BackDooruntuk kawanku di sana.

maaf kalau aku tak pernah kasih kabar. bukannya tidak ada waktu, hanya saja aku tidak tahu harus mengirimkannya kemana. hari ini sengaja aku bolos kuliah hanya untuk menulis satu-dua kata untukmu. entahlah, rasanya empat tahun menjadi waktu yang sangat lama. sampai suratmu kemarin habis aku baca.

aku nggak perlu menanyakan alasanmu menghilang setelah lulusan. its okey, aku bisa memahami. kadang-kadang ada saat dimana kita harus lepas dari orang lain, harus menentukan jalan hidup sendiri, untuk keputusanmu itu aku menghargainya. dan kalau keputusanmu itu karena sikapku yang membuatmu kecewa, aku mohon maaf.


tetapi kenapa harus selama itu kau "mencari" dirimu. bukankah setelah kau berikrar menjadi kawanku, maka sebagian dirimu telah kau serahkan kepadaku?? lalu kenapa aku tidak boleh menyerahkannya kembali ketika kau membutuhkannya? atau paling tidak membantu menemukan dirimu, entah dengan cara apa.

mungkin kamu menganggap keputusanmu itu paling baik bagi semua. kalau begitu, maka kau sangat egois. kau kira menghilang akan menyelesaikan semuanya? jangan lupa, aku masih memegang sebagian dirimu dijiwaku. sangat susah untuk membuang itu. bukan karena apa-apa. hanya saja, sampai detik ini aku masih menganggap itu merupakan barang paling berharga yang aku punya. aku masih bertahan sampai detik ini, sebagian besar karena dirimu. entah anggapanmu tentang diriku.

maaf, aku tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukmu. tapi aku pikir, sebanyak apapun ucapanku padamu. semua hanyalah ucapan, hanyalah kata-kata, atau hanyalah tulisan. yang kadang-kadang tidak bermakna sama sekali. aku tidak ingin itu. aku ingin kau menerima makna yang kukaitkan dengan jangkar rasa padamu. sehingga kau dapat mendengarnya walaupun tanpa kata-kata. biarlah makna mengaitkan dirinya sendiri. sehingga yang terdengar adalah ucapan tulus seorang kawan. yang akan selalu menjadi kawanmu.

empat tahun sudah berlalu, kemarin kau baru kasih kabar. gak papa, aku sangat bersyukur, lebih-lebih karena kau sudah menyelesaikan kuliahmu dengan nilai yang bagus. aku sangat bangga, paling tidak karena aku pernah mengenalmu, dan karena sebagian dirimu masih aku rawat.

seandainya kau memberi kabar lebih cepat, aku pasti akan mengirimimu dukungan terus-menerus. dan aku akan selalu mendoakanmu supaya cepat lulus dengan nilai yang baik. paling tidak karena kau dapat mewujudkan harapan-harapanku yang kadang-kadang sangat sulit kuwujudkan. sering aku berpikir, sebuah keberuntungan aku dapat mengenalmu walaupun mungkin kau berpikir sebaliknya. semoga tidak.

dalam suratmu kemarin kau bilang pengin ketemu denganku. tapi maaf, aku belum bisa menemuimu saat ini. aku masih belum bisa menerima bahwa kau menghilang begitu saja, tanpa surat, tanpa ucapan apapun. aku tidak mau pertemuanku dengan mu menghancurkan bayanganku tentang mu yang telah kubangun sejak dulu. sejak pertama kali bertemu denganmu, dan tetap kupertahankan setelah kau menghilang. aku belum bisa menerima kenyataan itu.

aku tahu, mungkin ini terlalu naif. terlalu kanak-kanak. tapi aku hanyalah manusia, aku bukanlah pohon yang tetap berdiri tegak walaupun diterpa badai sepanjang malam. aku tetaplah manusia. manusia yang punya perasaan. yang seringkali tenggelam ditelan perasaannya sendiri. mungkin aku harus belajar menerima kenyataan, bahwa segala sesuatu tidaklah selalu sesuai dengan apa yang ku inginkan. mungkin aku juga harus mulai menerima kenyataan bahwa kau juga manusia, bukanlah malaikat, bukanlah bidadari. dan mungkin aku juga harus menerima kenyataan bahwa aku juga manusia. yang bisa berbuat bodoh. yang seringkali bertindak konyol tanpa pertimbangan sama sekali. saat aku bisa menerima itu, mungkin aku dapat menemuimu kembali.

tapi maaf, saat ini aku belum bisa.

oiya kemarin kamu nulis mau melanjutkan kuliah S2 ke belanda? tenang saja, akan selalu ku doakan dari sini. paling tidak karena hanya ini yang bisa kulakukan. aku juga sedang berusaha merampungkan S1 ku. semoga 2010 bisa selesai, atau tepatnya harus selesai. memang telat, teman-teman yang lain sudah menyodorkan proposal penelitiannya, sementara aku masih berkutat dengan teori-teori awal kuliah. tapi gak papa, daripada berhenti ditengah jalan. doakan saja!!

ya sudah, mungkin suatu saat nanti pemahaman kita tentang hidup akan lebih dewasa. atau kedewasaan adalah sebuah kekalahan, kekalahan ego. entahlah.. yang jelas aku sangat senang menerima suratmu. jangan lupa selalu kirim kabar. ingat! sebagian dirimu masih aku jaga, dan akan selalu aku jaga setiap saat. mungkin suatu saat nanti kita bisa bersua kembali. semoga takdir mengkaitkan makna kita kembali.

titip salam buat ibu dan bapak. oiya gimana kabar adi, sudah masuk SMP ya?? salam juga buatnya.


dengan kasih
dari seorang kawan

No comments